Prolog
Eun Peuru adalah Mahasiswa blasteran Indonesia – Israel yang hidup di tahun 2198. Dia sedang berkuliah di Universitas Avengers. Jurusan yang diambilnya kala itu adalah Insinyur Energi Daya Cipta di pertengahan Semester.
Apa yang sedang dikerjakan olehnya adalah untuk mempelajari Peluru Energi Elemen Waktu. Peluru tersebut diletakkan ke dalam kostum AoE terinspirasi dari set kostum Militer di seluruh dunia yang sudah diteliti oleh Eun sejak dia masih SMK di Indonesia.
Ayahnya adalah Profesor Jeyon Peuru dan Ibunya adalah Jenderal Maria Janne.
Di tahun 2112, muncul Portal Black Hole di Segitiga Bermuda, dan keluarlah monster-monster dari berbagai Semesta secara acak. Para Ilmuwan mempelajari fenomena Portal Black Hole tersebut dan menemukan jaringan ruang dan waktu dan menutup Portal tersebut bersama-sama dengan Persatuan Bangsa-Bangsa dipimpin Militer Pertahanan Dunia yang melawan invasi monster dari dimensi berbeda. Usai 3,5 tahun berperang, akhirnya semua monster berhasil dibasmi dengan kesuksesan seorang pria misterius yang berhasil menutup Portal tersebut.
Hidup-pun kembali damai. Dan dimulailah cerita seorang Mahasiswa yang multi talenta yang berambisi menciptakan penemuan baru dan kelak disebut POWERMAN!
Awal Kuliah di Universitas Avengers
“Aku harus menemui Sir Arthur terlebih dahulu,” batin Eun.
Beberapa orang memperhatikan Eun yang tampil modis dengan kacamatanya.
“Dia pasti laki-laki mesum.” Hanya orang-orang mesum dengan kacamata yang kuliah mengenakan benda tersebut, dan mereka disebut Nolep. Eun hanya menghiraukannya karena matanya memiliki Ekstrasensorik Visual Persepsi dimana kalau tidak mengenakan kacamata khususnya, dia bisa membuka portal black hole yang mampu memicuh berbagai hal terjadi.
Beberapa orang dan wanita khususnya tak peduli, dan menganggapnya sebagai pria yang tampan juga menarik. Kecuali seseorang yang menganggap dirinya hanyalah ancaman dan berpotensi menjadi extraordinary people kelas berbahaya level unknown. Wajahnya tampak kecut.
Eun Peuru pun segera berada di depan ruangan khusus Bidang Keamanan dan Konfirmasi Khusus Persatuan Bangsa-Bangsa Univesitas Avengers disingkat SWORD-UA.
Eun menempelkan telapak tangannya di mesin konfirmasi SWORD-UA. Hologram hijau mendeteksi keamanan Eun Peuru dan tak ada masalah.
“Selamat datang tuan Eun Peuru! Universitas ini sangat bangga bisa mendapatkan pelajar berpotensi kelas TIME seperti anda. Apalagi anda adalah keturunan dari Times Young Organization dari Indonesia, tuan…”.
“Sudah cukup! Aku memang bangga dengan leluhurku. Tapi sepertinya sekarang ada hal yang lebih penting dari itu. Aku butuh tanda terima anda untuk bisa menerima lencana Excalibur.” tegas Eun.
***
Pidato Perwakilan Mahasiswa Baru Universitas Avengers
“Pria yang mengenakan kacamata dan berambut silver itu pasti Player Profesional, karena kan mana mungkin bisa masuk Universitas Avangers. Mengenakan kacamata di zaman ini memang sangat aneh terutama untuk para Mahasiswa. Kau tau-lah” percakapan diantara para gadis saat memperhatikan Eun.
Para mahasiswa baru sudah berada dalam aula. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa saat itu membawakan Pidato penyambutan, kemudian dilanjutkan pidato oleh perwakilan Mahasiswa Universitas Avangers 2198.
Perwakilan Mahasiswa baru tersebut adalah seorang Mahasiswa terbaik saat itu seorang anak muda yang gagah berani Pangeran William, dari Kerajaan Inggris.
Berikut isi pidatonya;
Salam kedamaian, Selamat Pagi.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Yang saya hormati Kepala Yayasan Avengers, Direktur beserta seluruh jajaran yang ada. Senior mahasiswa Universitas Avangers. Teman-teman mahasiswa baru Avangers semuanya.
Kita diperhadapkan dengan era Penciptaan masa depan dan Minat Bakat berfokus pada esensi hari ini untuk Perdamaian Dunia. Marilah kita junjung Persatuan dan Menjaga Bumi dari potensi Organisasi Misterius yang kita sebut bersama Organisasi DENDAM. Kita ketahui bersama, kehadiran mereka untuk menjadi tatanan baru dunia penuh perang dengan keadilan nyawa ganti nyawa tentunya akan memilih Kampus ini sebagai sarana terbaik. Tapi kita tidak boleh begitu, kita memiliki kasih dari Tuhan YME Bapa kita. Mari menjadi mahasiswa yang memiliki hati yang murni dan mencapai cita-cita dan berperan bijaksana dalam menimba ilmu dan melakukan penelitian serta karya cipta yang kreatif dan inovatif untuk perdamaian. Mengingat 2112 lampau kita ketahui bersama Portal Black Hole di Segitiga Bermuda yang mengeluarkan berbagai macam jenis monster berbahaya bisa teratasi oleh sosok yang tidak kita kenal lewat perjuangan bersama seluruh bangsa, SAVIOR. Kita akan meneruskan misi SAVIOR untuk terus menjaga dan melindungi Dunia kita melalui Universitas tercinta kita ini Universitas Avengers. Avangers yang artinya Avatar Rangers dimana kita sebagai personal penuntut balas terhadap ketidakadilan. Kita harus memilih bertahan atau menyerang atau diam. Pada dasarnya, sebenarnya kita adalah pencari kedamaian, kita bertugas untuk menikmati kedamaian, namun ada segelintir Mafia di seluruh dunia yang memanfaatkan Fenomena Portal Black Hole di Segitiga Bermuda, hilangnya sosok SAVIOR menjadi misteri dan para Mafia memanfaatkan perang yang terjadi dengan adanya penelitian rahasia dan berbagai fenomena misterius non-open Portal Black Hole, semua orang memiliki kemampuan Istimewa. Ditakutkan setelah diumumkan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa bahwa ada Organisasi DENDAM, maka berdirilah Universitas Avangers sebagai wadah dan di sini, saya sebagai perwakilan Liga Keadilan untuk menjunjung perdamaian dalam nama Tuhan Yesus Kristus melewati Pengorbanannya seperti halnya SAVIOR. Universitas Avangers dimataku adalah wadah Avatar Rangers untuk Liga Keadilan dan menjaga perdamaian dunia, serta diri sendiri. Terima kasih, salam perdamaian. *Diiringi tepuk tangan riuh seluruh Mahasiswa dan pihak Universitas.
Ketua Yayasan kemudian berdiri di podium dan berbicara menanggapi Pidato Pangeran William sembari memberikan petua untuk seluruh Mahasiswa Baru. “Avatar Rangers sudah ada lama. Dan kampus ini memiliki visi misi yang jelas untuk membentuk Persona Harmoni penuntut balas. Saya Habel mengharapkan yang terbaik untuk kalian semua.”
***
Kelas Pertama
Eun PEURU dihadang seorang pria hitam berbadan besar di depannya saat dalam ruangan kelas sebelum memulai pelajaran.
“Hey kau! Lepaskan kacamata mu.” Pria ini kelak akan menjadi sahabat baik Eun.
“Maaf, aku tidak bisa. Sebaiknya kau urus urusanmu!”
“Kau ingin mengintip tubuh wanita dengan kacamata itu kan?! Dasar mesum.”
“Tidak. Aku tidak seperti itu.” Ucap Eun menghiraukan.
Eun hanya melewatinya saja. Tiba-tiba pundak Eun dicengkeram oleh Black. Nama Pemuda itu. “Hey ku bilang lepas kacamata mu atau tidak ku hancurkan mukamu dengan tinjuku!”
Eun berbalik. “Sudah ku bilang aku tidak bisa dan aku tidak mesum!.”
Black kesal dan ingin menghancurkan kacamata dicurigai nya.
“Baiklah kalau begitu.” Eun melepaskan kacamatanya dan Black terhempas ke dinding. Semua orang kaget.
“Dia Esper!” seru seluruh Mahasiswa dalam ruangan. Tiba-tiba datang dosen memasuki ruang kelas.
***
Kesalahpahaman
“Aughh…” erang Black. “Maaf sobat, aku tak tau kalau matamu spesial. Aku juga Esper!”
Eun merangkul pemuda tersebut. “Maafkan aku sobat.”
“Tidak apa. Ku tarik kata-kata ku bahwa kau mesum. Kau punya alasan mengenakan kacamata. Perkenalkan aku Black, Black Ali.”
“Aku Eun, Eun PEURU.”
“Ada apa ini!?!” Dosen Biokimia bernama Natalya tegas mempertanyakan keributan yang terjadi.
“Tidak ada apa-apa Bu!” seru semuanya.
“Hanya sedikit kesalahpahaman saja.” terang Black Ali.
“Benarkah begitu Eun PEURU?” tanya Dosen Natalya.
“Iya Bu.” Angguk Eun elegan.
“Baiklah kalau begitu. Sebentar lagi pelajaran akan dimulai, sebaiknya kalian mempersiapkan diri dan jangan membuat kegaduhan lagi! Jelas?”
“Baik Bu.” Seru semuanya.
***
Kehidupan Baru Eun
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Eun.
“Tak apa, aku juga Esper sama sepertimu. Keistimewaanku adalah tubuh yang bisa beregenerasi dan gerakanku juga cepat bagai Ninja. Perkenalkan aku Black Ali. Tak kusangka bisa melihat sosok dari keturunan pendiri Times Young Organization yang legendaris, Prasetyo Peuru Henry Putra.”
“Kau terlalu hiperbola. Biasa saja.”
“Selain hebat, kau juga rendah hati!”
Mata kuliah pertama pun dimulai. Mereka tinggal di Asrama. Eun mendekor kamarnya sebagai tempat Laboratorium untuk penelitiannya.
***
Peluru
Hari ini Eun mempelajari metode energi peluru, Eun memilih peluru jenis bumerang. Peluru yang bisa berbelok dengan gaya magnetik. Dan satunya disebut peluru bambu. Peluru yang akan terbelah saat mendekati target.
Eun kemudian pergi ke ruangan material senjata menemui Prof. David Gun. Eun menunjukkan 2 jenis peluru yang dibuatnya.
Mereka pun bersama-sama membentuk kedua item senjata yang cocok dengan kedua jenis peluru tersebut.
Beberapa bulan telah berlalu. Dengan bantuan Prof. David Gun, Eun mematenkan karya ciptanya yang pertama di Universitas Avangers.
***
Uji Coba Senjata dalam Game Virtual Number One Online
<Battle Ready? Fight!>
Black Ali mengenakan dua belati sebagai Assassin Ninja dengan kecepatan bayangan. Black mengincar titik buta Eun saat Eun mencoba menembak Black dengan pistol peluru bumerangnya.
Eun berputar dan menciptkan getaran barrier untuk menghempaskan Black.
Black terhempas untuk keduakalinya, sama saat pertama kali melawan Eun pertama kali. Meski sedikit berbeda, ini ditambah peluru bumerang yang berputar mengarah ke arah Black dan menyebabkan Health Pointnya berkurang sampai mau habis dan ditambah tembakan kedua dengan pistol peluru bambu yang membuat Black kalah telah.
“Aku kalah! Kau ternyata tak hanya memiliki mata yang spesial, tapi juga pengalaman bertarung yang tinggi dengan senjata buatanmu sendiri. Benar-benar petarung sejati yang jenius.”
“Terima kasih. Kapan-kapan kita bertarung lagi. Aku sedang mempersiapkan Armor Suite terbaru. Ku harap kau mau mencobanya.”
“Tentu saja. Untuk sahabat baik sepertimu. Dengan senang hati aku ingin mencoba maha karya milik Eun PEURU.”
***
Flash Back
“Aku hanyalah seorang minoritas. Tak ada yang peduli padaku. Semua orang takut mendekatiku karena mataku. Aku diasingkan. Papa-ku selalu diincar untuk dibungkam bahkan dibunuh. Mama-ku menahan semua kesakitan yang tak seharusnya dia terima.”
“Aku awalnya tak mengetahui latar belakang keluargaku. Sedikit demi sedikit aku baru tau. Dan keluarga besarku tak ada yang peduli ataupun berani untuk menolong keluargaku. Padahal kami bahkan memberikan segalanya untuk Negeri. Aku ingin membumi hanguskan Negeri ini dengan tanganku sendiri. Aku akan mempelajari segala hal dan melanjutkan penelitian dan penyelidikan TYO.”
Eun mengingat masa lalu keluarganya dalam Hologram History PEURU.
***
Tangisan Eun
Eun menangis saat mengenang kebersamaannya dengan Papa-nya. Papa-nya telah tiada. Mama-nya sudah berhenti dari pekerjaannya.
Kini dia duduk sendiri dalam ruangan gelap penuh informasi hologram.
Eun mendengarkan musik yang mempengaruhi emosinya yang membuat dia mengerang dalam tangis tanpa suara.
“Aku rindu Papa…”
“Terima kasih Tuhan, maafkan aku Bapa.”
***
Percakapan Dua Orang Misterius
“Dia lemah! Dia intelek, tapi emosinya masih labil. Tapi kita masih membutuhkannya untuk menggalih informasi-informasi baru. Kita membutuhkannya sebagai pion. Dia keturunan Patriot. Jadi kita tetap harus waspada!”
“Kita dibayar untuk melindunginya, tapi dia terlalu naif dan lebih senang menyendiri. Ada informasi juga bahwa dia diincar dan melakukan kontak dengan Organisasi DENDAM.”
“Negara mereka memang terlalu rumit! Dia sempat mengirim surel bahwa dia ingin menghancurkan Negaranya sendiri dengan Nuklir.”
“Itu saat dia terhipnotis.”
“Seorang jenius sepertinya sangatlah berbahaya. Dia masih polos dan menganggap dirinya sendiri bijak.”
“Secara Psikologis itu wajar.”
“Keturunan dara biru sepertinya memang harus menghadapi kerasnya dunia.”
“Ya, dia sudah bukan anak-anak lagi.”
“Kau ingat sejarah tentang Prasetyo Peuru Henry Putra?”
“Kakek buyutnya Eun yang mengidap penyakit mental karena diculik seorang pemimpin Komunis itu?”
“Menyedihkan. Masa kecilnya dia sering dibully, dikatai pintar tapi bodoh karena mengerjakan tugas pelajaran teman-teman masa kecilnya. Namun selalu berdoa, Tuhan ampunilah mereka. Selalu merindukan sosok Ayahnya yang harus menjalankan tugas Negara sebagai Wartawan Investigasi. Ir. Henry John Christian Peuru, Mantan dosen Biokimia, Kimia dan Genetika. Mantan mahasiswa kedokteran Universitas Sam Ratulangie. Kemudian pindah jurusan ke Fakultas Peternakan dan mengambil jurusan Ahli Gizi dan Nutrisi. Mendirikan Yayasan Nusa Persada di Palu bersama beberapa orang lainnya, dia sebagai Ketua. Tujuan Yayasan itu untuk pengembangan Sumber Daya Manusia, entah bagaimana History kelanjutan Yayasan tersebut. 1998 menjadi salah satu penggerak Reformasi, padahal orangtuanya yakni, Ayahnya adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Ibunya seorang Kepala Sekolah. Tokoh Pendidikan Sulawesi Tengah kala itu. Kemudian dia telah menjadi Pengusaha Sukses di usia muda dan mendirikan CV Nusa Petanindo, namun melihat banyak kalangan masyarakat bawah menderita, dia berusaha memperjuangkan hak-hak rakyat. Mendirikan Yayasan Sinar pada tahun 1998 sebagai Yayasan bergerak pada visi mengungkap fakta demi keadilan. Membuat Tabloid Jejak, Jelajah Jaring Kebenaran dengan izin Menteri Surat Izin Penyiaran Pers (SIUPP). Membuat diskusi cendekiawan di Sulawesi Utara sebagai pemuda yang intelek demi kesejahteraan rakyat umum. Kemudian mendapat beasiswa ke Australia di Adelaide of TAFE sekolah bisnis. Kembali ke Indonesia bersama Istrinya dan hidup sederhana bersama kedua anaknya Risa dan Prasetyo di Desa Boyong Atas.”
“Mendengar ceritamu, kedua anaknya Risa dan Prasetyo kala itu pasti ditinggalkan pindah ke Desa demi keselamatan anak-anaknya.”
“Entahlah… jalan berpikir Ir. Henry John Christian Peuru adalah jalur langit.”
“Dia dijuluki si penyelidik yang mencari informasi sampai semua kutu di rambut habis. Setiap berita yang diangkatnya dipastikan semua bukti telah terkumpul akurat.”
“Naas dia berhadapan dengan SHS.”
“Tapi dia yang menang! Dia membentuk Tim Pencari Fakta yang disebut TPF Bulikts.”
“Apa itu TPF Bulikts?”
“Tim Pencari Fakta Bunuh Culik Kekerasan dan Teror for Solidarity.”
“Di akhir hidupnya dia membentuk PERSOKMATHT. Itu adalah Pergerakan Solidaritas Korban Mafia Tanah Hukum dan Tambang.”
“Dia kampung asalnya, dia dipanggil Urbanus alias Banus si Raja Cahaya. Dan kemudian lebih dikenal dengan Henry John Peuru alias HJP.”
“Sejujurnya HJP jauh lebih hebat dari PPHP.”
“Tidak juga, kau bisa membayangkan orang dengan Schizophrenia Unspecified membuat gebrakan besar kala itu? Kemudian dia hilang dari permukaan dan muncul kembali dengan gelar perdamaian lewat karya tulis penelitian tentang Cross Code Role Play Open World Peace Accociation. Itu adalah ide berlian dari seorang dengan identitas ganda.”
“Aku iri dengan Eun. Tugas kita untuk menjaganya, jangan sampai penelitian TYO dan JYP menjadi bumerang bagi dirinya. Keluarga Peuru memang sesuatu. Semua sepertinya berubah ketika era Banus aka Henry si Pemberani si Pencari Keadilan.”
***
Permulaan tentang Mata Kuliah Outfit
Eun bangun di Pagi hari dan berdoa.
“Bapa kami yang di Sorga, terpujilah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga. Berikanlah kami pada hari ini, makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami atas segala kesalahan kami, seperti kami juga tau mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, Kuasa dan Kemuliaan. Amin.”
Eun masuk ke dalam kelas lab penelitian outfit yang membahas tentang Rancangan Outfit New Era Military Design.
Eun tampak antusias untuk memulai idenya tentang kostum AoE Power versi EuP001.
***
Kostum Uji Coba Battle
Eun mulai merancang art design dari outfit AoE Power EuP001, kemudian lanjut ke bagian rancangan functional costume. Eun kemudian menggunakan Hologram Combine Information anti-serangan dan berbagai macam hal lainnya. Ide terus mengalir dalam kepala Eun. Hasil jadinya diproyeksikan ke dalam antitesis struktural skriptif dan kemudian di simpan ke database Lemabaga DAMAI.
Tugas pun dikumpulkan kepada dosen penguji.
Sebelum mengumpulkannya, Eun membuat dua copy-an yang sesuaikan dengan fisik Eun dan Black. Eun meminta Black yang berbeda pilihan mata kuliah untuk mencoba kostum design buatannya.
Merekapun melakukan duel via game Virtual Meta yang sudah diperbarui Number One Online karya Seven Majesty Creators.
Duel dimulai.
Black sebenarnya sudah menganalisa segala hal tentang Eun Peuru. Dan kali ini serius untuk mengalahkan Eun.
***
Tak Semudah Itu
Eun yang sudah terlatih dalam pertarungan nyata sejak kecil. Mengganggap simulasi Number One Online adalah suatu hal yang mudah. Namun Black Ali juga merupakan Assassin yang sudah dilatih sejak kecil di Jepang. Hanya saja perbedaan nilai tempur Assassin dan Pangeran Senjata Waktu julukan Eun jelas tak bisa diimbangi oleh Assassin mudah manapun di dunia. Meski emosi Pangeran Senjata Waktu pernah terganggu karena kematian Ayahnya dan kesulitan hidup Ibunya. Eun tetap seperti es penghancur dalam pertarungan dan api abadi dalam serangan tepat sasaran.
Black Ali mengeluar kedua bilah belatinya. Slat Slash Slash. Tebasan bertubi-tubi bagaikan hujan diarahkan ke tubuh Eun.
Eun menghindar bagaikan elemen waktu. Eun menaksir serangan penelitian terhadap kostum yang dipakai Black sebagai bentuk uji coba. “Maaf kasar, tapi aku seakan menggunakanmu sebagai kelinci percobaanku. Sedikit lebih lama lagi. Aku juga sudah mengetahui semua profil dan backgroundmu.” Batin Eun.
Eun membuat serangan bolak balik dan menghindar tanpa sekalipun terkena serangan Black. Black kewalahan namun pantang menyerah dan semakin tertantang! Tapi tak semudah itu.
***
Gravitasi Waktu Penyiksa
Gravitasi Waktu Penyiksa adalah salah satu jurus andalan Eun PEURU. Kemampuan dengan membuat tekanan berat berkali lipat bagai waktu ajal kematian yang menyiksa. Dan “Aku menyerah Eun! Tolong!” Black Ali pun mengaku kalah.
Seperti tak terjadi apa-apa kemudian Black Ali kembali bersikap normal dari tekanan berat yang baru dilaluinya. Suit Armor buatan Eun PEURU untuk Black Ali juga sangat nyaman dan kuat serta bagus dipakai.
***
Li Kuang
“Seberapa kuat sebenarnya kekuatan Eun? Bahkan dalam simulasi sekalipun dengan full health regeneration dan kecepatan bayangan serta semua data analisaku tentangnya. Aku tetap kalah telak, padahal kami seusia. Ya sudahlah aku memiliki misiku sendiri untuk mencari penyusup Organisasi DENDAM yang mengincar nyawa Maori Hime.”
Black Ali dan Eun PEURU memiliki jalan mereka masing-masing. Namun ikatan pertemanan mereka telah terjalin.
Pada Semester 2, Eun berjumpa dengan seorang gadis pindahan dari Universitas Guard. Dia masuk di kelas yang sama dengan Eun dan memiliki titel Istimewa juga. Seorang Esper sama dengan Eun dan Black, namanya Li Kuang. Kemampuannya adalah Healing dan Brain Seeker. Eun, Black dan Li adalah Super Special Rare Esper yang mempunyai semua kemampuan dasar Esper; Telepathy, Precognition, Retrocognition, Psychokinesis, Telekinesis, Clairvoyance, Clairsentience, Clairaudience, Clairalience, Clairgustance, Psychometry. Hanya dalam taraf level yang berbeda mereka tidak bisa menerapkan kemampuan dasar tersebut pada Eun. Contohnya, Black dan Ali tidak bisa melihat dan merasakan masa depan, masa kini, masa lalu dari Eun, kecuali Eun melemahkan kemampuannya atau perisai sukma yang dimilikinya.
Namun semenjak menatap mata Eun secara langsung, ketika tanpa sengaja Eun melepas kacamata untuk suatu percobaan, kemampuan Brain Seeking dari Li Kuang meningkat hingga bisa melihat masa lalu dari Eun PEURU dan membuatnya lemas berkeringat kelelahan.
Li Kuang menyaksikan banyak sekali gambaran luas tentang kehidupan Eun dalam pikirannya, rasanya kepalanya ingin meledak. Bahkan kehidupannya terhubung pada Eun. Eun menatap Li Kuang yang tiba-tiba jatuh pingsan ditambah dengan Eun PEURU yang bertambah memori kemampuan Heal dan Brain Seeker, salah satu kemampuan Eun PEURU; Skill Collection.
Li Kuang bermimpi tentang masa kecilnya saat dimana dia bahagia bersama kedua orangtuanya dalam penelitian Biologi, Kimia, Genetika, Pharmacy, Matematika, Science, Medis, Psikologi dan penyempurnaan kemampuan Espernya.
Sampai suatu ketika dia dijadikan objek subyektif dan menjadi incaran Organisasi Kegelapan. Keluarganyapun mendapat perlindungan Lembaga GUARD.
Li Kuang kecil yang polos merasa sendirian tanpa sosok Papanya yang harus keluar Negeri untuk study dan pekerjaannya.
Eun PEURU melihat masa lalu Li Kuang dan alam bawah sadar Li saat ini.
“Dia sama sepertiku…” ucap Eun pelan.
Eun PEURU, <[Brain Seeker] Skill Info!> [Membaca pikiran orang lain dalam tahapan berbeda.]
ℙ℥.
***